SYNOPSYS... Hasan adalah seorang pemuda yang lahir dari sebuah keluarga yang fanatik terhadap agama Islam. Maka tak heran jika ia pun juga sangat taat dalam beribadah. Hasan merupakan pemuda yang lugu dan sangat menghormati orang tuanya. Ia anak yang berbakti dan menurut terhadap orang tuanya. Saat hasan beranjak dewasa, ia melanjutkan sekolahnya ke Bandung. Di sana ia berkenalan dengan Rukmini dan menjalin hubngan dengannya. Orang tua Hasan merupakan orang tua dari keluarga raden, untuk itu mereka menyarankan agar Hasan memilih seorang wanita yang dari kalangannya. Namun Rukmini bukanlah orang dari kalangan yang sama dengan Hasan, sehingga orang tua Rukmini memintanya untuk kembali ke Jakarta dan pada akhirnya dinikahkan oleh kedua orang tuanya dengan seorang saudagar kaya. Hati Hasan sangat sakit. Ia pun merasa kecewa dan patah hati karena baginya Rukmini adalah seseorang yang baik, soleha dan sangat cantik. Namun, hal tersebut tidak terus-menerus manjadi beban pikirannya. Sejak saat itu Hasan menginginkan tingkatan ibadah yang lebih agar ia bisa lebih dekat dengan sang pencipta. Ia pun mengikuti jejak ayahnya yang menganut ilmu tarekat. Suatu hari Hasan bertemu dengan Rusli yang merupakan sahabat lamanya saat ia masih kecil. Di sana ia juga melihat seorang gadis cantik yang mempesona Hasan pada pandangan pertama. Gadis yang bernama Kartini tersebut kemudian dikenalkan oleh Rusli kepada Hasan. Ternyata Kartini adalah seorang janda. Dahulu ia dinikahkan paksa oleh kedua orang tuanya dengan seorang yang sudah sangat tua yang harusnya pantas ia panggil kakek, namun lelaki yang menjadi suaminya tersebut sangatlah kaya, sehingga saat Kartini bercerai dari lelaki tua tersebut, ia membawa banyak warisan. Mulai saat itu pun Kartini berniat untuk menjadi seorang wanita yang tegar dan tangguh. Kartini dan Rusli sangat akrab, namun hanya sebatas hubungan kakak dan adik saja. Kartini menganggap Rusli adalah orang yang dapat melindunginya. Ternyata sejak pertemuannya tersebut Hasan mulai menaruh hati pada Kartini, ia pun mulai senang untk berkunjung ke rumah Rusli hanya untuk sekedar bertanya tentang Kartini. Namun, setiap kali ia ke rumah Rusli, ia pun pasti menjumpai Kartini di sana. Awalnya ia merasa cemburu dan mengganggap pergaulan antara Rusli dan Kartini bukan hubungan antara kakak dan adik, melainkan lebih. Kini hasan tahu bahwa Rusli merupakan seorang yang tidak percaya adanya Tuhan. Di setiap pembicaraan mereka Hasan selalu tidak bisa mengedalikan diri saat argumen-argumen yang dikeluarkan Rusli logis adanya. Ia pun sempat emosi terhadap Rusli. Namun, akhirnya ia menyimpulkan untuk membantu Rusli dan Kartini ke jalan yang benar. Usaha Hasan selalu gagal Karena ia berhadapan dengan orang-orang yang pengetahuannya luas. Usaha menjadi tidak ada artinya ketika Hasan juga berkenalan dengan teman Rusli yang lain, yakni Anwar. Anwar adalah seorang atheis, tidak percaya kepada Tuhan. Karena kepandaian Anwar mempengaruhi Hasan, akhirnya Hasan mulai terpengaruh. Kesalehan yang selama ini melekat dalam dirinya perlahan-lahan luntur. Ia mulai meragukan keberadaan Tuhan dan mulai tidak taat beribadah. Kepercayaannya terhadap tuhan benar–benar luntur saat ia menjalin hubungan dengan Kartini. Ia semakin menjadi sosok pribadi yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya. Di mata Hasan, sosok Kartini sangat mirip dengan Rukmini, kekasihnya yang sudah dijodohkan oleh orang tuanya. Hasan dan Kartini pun akhirnya menikah . kedua orang tua Hasan tidak menyetujui pernikahan tersebut. Namun tekad Hasan sudah bulat. Ia tetap akan menikahi Kartini meskipun orang tuanya tidak merestui bahkan mengusirnya dan tidak lagi menganggap Hasan sebagai anaknya. Pernikahan dipahami Hasan sebagai perasaan suka sama suka. Pernikahan Hasan dan Kartini selalu diwarnai dengan pertengkaran. Sikap kartini yang menganut faham kebebasan membuat Hasan tidak terima dan menganggap Kartini sebagai seorang wanita yang tidak bisa menghargai suaminya. Ia pun seringkali memukuli Kartini karena kecemburuannya terhadap sikap Kartini dan sikap Anwar. Hasan merasa bahwa di belakangnya, istrinya tersebut berselingkuh dengan Anwar. Kartini tetap saja mengelak. Hingga pada akhirnya mereka pun bercerai. Karena persoalan-persoalan inilah Hasan kembali membutuhkan kekuatan Tuhan. Kesadaran inilah yang membuat Hasan merasa berdosa tidak hanya kepada orangtuanya tetapi juga kepada Allah. Ia menyesal telah meninggalkan nilai-nilai keagamaan dalam dirinya. Setelah ia bercerai dengan Kartini ia pun pulang ke rumahnya. Untuk bertemu dengan kedua orang tuanya dan meminta maaf atas apa yang telah ia perbuat. Ia ingin bersujud di kaki ayahnya yang ternyata tengah sakit parah. Ayahnya tidak sudi dan tidak menerima semua permintaan maaf yang Hasan ucapkan. Ia pun menyuruh Hasan untuk pergi dari rumahnya. Lalu saat ia pergi ke sebuah hotel ia mendapatkan fakta bahwa pada hari saat ia dan istrinya bertengkar, dan istrinya kabur dari rumah. Anwar dan Kartini berada dalam satu kamar. Semakin memuncak kemarahannya saat ia mengetahui bahwa istrinya berusaha menolak Anwar seperti yang diucapkan oleh pelayan di hotel tersebut. Ia pun pergi mencari Anwar hingga tengah malam. Ia tidak sadar bahwa saat itu telah terjadi jam malam sehingga ia pun tertembak oleh peluru yang menembus punggungnya. Ia pun tewas di tempat kejadian dengan penuh rasa sesal. Unduh: Pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar